Kamis, 11 November 2010

SEBUAH POTRET NEGERIKU

Luka adalah pelajaran. tetapi banyak orang gagal belajar dari pengalaman terlukai. Krisis nenegri yang menimpa negeri kita adalah luka yang menganga lebar. Selain derita, sebenarnya ada kesempatan untuk belajar dan membenahi diri. Sayangnya, selayaknya proses belajar kadang-kadang terus maju selangkah, mundurnya dua langkah. Sehingga, terkadang membuat kita frustasi.

Ditengah suramnya potrrt negeri kita itu, kita masih harus tetap berharap bahwa arus deras yang menyeret ini tidak akan membawa negeri kita pada keterpurukan yang semakin dalam. Bagaimanapun, harapan akan perubahan dan pembaharuan harus terus diteriakkan.

Catatan tentang potret negeriku ini, diharapkan mampu memberikan sketsa persoalan yang tengah dihadaoi oleh bangsa kita ini. Masa lalu, kini dan masa depan. Angka-angka yang hanya relevan untuk suatu waktu tertentu bagaimanapun bisa memantulkan cermin deretan persoalan yang pernah dihadapi oleh negeri tercinta ini. Sehingga, catatan ini tidak akan mati hanya arena sejarah angka yang sudah sirna.

Peristiwa, pelaku dan esensi persoalan jauh lebih penting ingin ditonjolkan ketimbang deretan angka yang bisa terus menerus diperdebatkan. Merajut wajah dari esensi persoalan jauh lebih penting sehingga ingin dikedepankan.


dikutip dari
Prasetyantoko. 2004. Sebuah Potret Negeriku sketsa hubungan antara Bisnis Pemerintah Masyarakat Indonesia. Surakarta : Widya sari press.