Rabu, 10 Juli 2013

KEMENGAPA KITA HARUS MEMAAFKAN

Ketika tersakiti kita ingin melihat sumber yang menyakiti itu. Kapan pun kita melakukannya dengan mengingat kesalahan orang lain, rasa sakit akan segera menjadi benci. Luka itu perlahan akan menggerus bahkan keluar dan merusak sekitarnya. Kita semua tahu orang dilanda kebencian, mereka mempunyai ingatan yang luar biasa untuk hal-hal kecil berkenanan kebencian hatinya. Mereka pun berkubang dalam kasihani diri dan kebencian. Dari luar mereka terlihat tenang dan sabar, namun dalam dirinya ada ledakan perasaan yang terpendam kuat dalam hatinya. Orang seperti ini akan terus mendendam. Mereka merasa seperti tersakiti dan terlalu sering mengalaminya dan tentu saja iki akan sulit untuk memaafkan. Justru orang seperti inilah yang membutuhkan maaf paling banyak dari semua orang. HATI MEREKA KADANG SANGAT DIPENUHI KEBENCIAN, KARENA MEREKA TIDAK LAGI PUNYA KAPASITAS CINTA.

Kamis, 11 November 2010

SEBUAH POTRET NEGERIKU

Luka adalah pelajaran. tetapi banyak orang gagal belajar dari pengalaman terlukai. Krisis nenegri yang menimpa negeri kita adalah luka yang menganga lebar. Selain derita, sebenarnya ada kesempatan untuk belajar dan membenahi diri. Sayangnya, selayaknya proses belajar kadang-kadang terus maju selangkah, mundurnya dua langkah. Sehingga, terkadang membuat kita frustasi.

Ditengah suramnya potrrt negeri kita itu, kita masih harus tetap berharap bahwa arus deras yang menyeret ini tidak akan membawa negeri kita pada keterpurukan yang semakin dalam. Bagaimanapun, harapan akan perubahan dan pembaharuan harus terus diteriakkan.

Catatan tentang potret negeriku ini, diharapkan mampu memberikan sketsa persoalan yang tengah dihadaoi oleh bangsa kita ini. Masa lalu, kini dan masa depan. Angka-angka yang hanya relevan untuk suatu waktu tertentu bagaimanapun bisa memantulkan cermin deretan persoalan yang pernah dihadapi oleh negeri tercinta ini. Sehingga, catatan ini tidak akan mati hanya arena sejarah angka yang sudah sirna.

Peristiwa, pelaku dan esensi persoalan jauh lebih penting ingin ditonjolkan ketimbang deretan angka yang bisa terus menerus diperdebatkan. Merajut wajah dari esensi persoalan jauh lebih penting sehingga ingin dikedepankan.


dikutip dari
Prasetyantoko. 2004. Sebuah Potret Negeriku sketsa hubungan antara Bisnis Pemerintah Masyarakat Indonesia. Surakarta : Widya sari press.

Sabtu, 26 Desember 2009

Kalbu Biru

Deru ombak masih terngiang
Walaupun kini air samudra tlah surut

Hati kerut
sulit kembali membuka

tanpa dirimu
tanpa cintamu

ditempat ini, cerita kita mulai terukir
hingga aku dan kau
sempat menyatu
walau hanya sekian detik

kupikir terjangan ombak tak mampu
menerjang tembok cinta kita
namun
kau kalah oleh 1 pohon benalu kecil
rupanya kau lemah

kalbu biru
temaniku merangkai arti kehidupan